KAMPUS (RG.COM) – Universitas Gorontalo (UG) menjajaki peluang kerja sama dengan PT Amati Karya Indonesia dan PT Cadfem Simulation Technology Indonesia. Kedua perusahaan merupakan mitra industri Diktiristek.

Belum lama ini, pimpinan dari kedua perusahaan berkunjung ke UG dan melakukan pertemuan dengan jajaran pimpinan rektorat dan fakultas.

PT Amati Karya Indonesia merupakan perusahaan yang berfokus di bidang Ecotourism, SDG’s Desa, dan Kewirausahaan berkelanjutan untuk mempersiapkan greenpreneur di masa depan.

Amati sudah menjadi mitra prioritas program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) sejak batch 1 sampai dengan Batch 5.

Setidaknya dari tahun 2021, Amati Indonesia telah meluluskan total lebih dari 1.300 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk keikutsertaan 7 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gorontalo pada program MSIB batch 3 tahun 2022.

CEO PT Amati Karya Indonesia, Viringga Kesuma mengatakan, kunjungan pihaknya ke UG adalah untuk menjajaki kerjasama pada program MSIB batch ke- 6 yang masa pendaftarannya akan dibuka sekitar bulan November nanti.

“Pelaksanaannya sendiri akan dilaksanakan di bulan Februari sampai dengan Juni 2024. Kami diberikan kuota tim MSIB pusat untuk menerima 3.000 mahasiswa dari berbagai program studi yang berminat untuk belajar tentang inkubasi bisnis berkelanjutan berbasis social forestry,” ungkap Viringga.

Pihaknya berharap, mahasiswa UG dapat berpartisipasi untuk mengikuti program ini di MSIB Batch 6 nanti.

“Sebab, kami melihat peluang mahasiswa untuk mengolah energi hijau yang potensi kekayaan alam di Gorontalo sangat mendukung untuk menciptakan wirausahawan baru,” jelasnya.

Pendekatan komunal untuk belajar ini telah ditemukan sebagai motivator yang hebat dan jalan dukungan yang efektif bagi perkembangan soft skill peserta.

“Disamping itu kami juga mensosialisasikan program kampus merdeka mandiri. Sebab, kami telah bekerjasama dengan LLDikti Wilayah XVI,” imbuhnya.

Sementara Direktur PT Cadfem Simulation Technology Indonesia, Gilang Pradhypta dalam keterangannya menjelaskan, pihaknya merupakan bagian dari mitra industri kampus merdeka sejak batch yang ke- 3.

“Perusahaan kami bergerak di bidang Engineering Simulation yang memungkinkan mahasiswa dapat belajar dan menguasai teknologi Additive Manufacturing, Internet of Things, Artificial Intelligence, hingga Autonomous System dalam virtual lab yang dinamakan Enginering Simulation,” terangnya.

Ia mengatakan, mahasiswa akan mendapatkan modul pembelajaran yang diselesaikan secara daring berbasis empiris selama 5 bulan atau setara 20 SKS.

Dalam program ini, setiap mahasiswa akan menyelesaikan pelatihan pembelajaran dalam delapan sesi materi.

“Untuk menyelesaikan pelatihan, peserta akan menyimak video pembelajaran, membaca Hand-Out yang disediakan, hingga menyelesaikan permasalahan praktikal lengkap serta “Homeworks” dengan menggunakan Software Ansys versi pelajar yang dapat diunduh secara gratis ataupun menggunakan Virtual Machine pada browser mereka,” paparnya.

Lebih lanjut Ia menyebut, para peserta akan didampingi dalam pelatihan ini oleh para mentor yang berpengalaman di industri khususnya Industri CAE atau Engineering Simulation. Bahkan peserta juga dapat berdiskusi langsung dengan para expert lain di dunia ataupun dengan sesama peserta melalui forum komunitas online.

Rektor UG, Dr. Sofyan Abdullah, SP., MP berharap, pertemuan itu dapat ditindaklanjuti oleh seluruh Dekan kepada para wakil dekan, ketua prodi, serta kelompok dosen agar informasi ini dapat diteruskan kepada mahasiswa.

“Saya sangat antusias menyambut tawaran ini. Sebab, saat ini konsentrasi kampus UG adalah mempersiapkan lulusan yang menguasai kebutuhan pasar,” tutur Dr. Sofyan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Ia lanjut mengatakan, transformasi yang pihaknya lakukan adalah memastikan seluruh unit kerja memperhatikan 8 Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi. Salah satunya adalah memfasilitasi mahasiswa untuk berkolaborasi dgn mitra industri kampus merdeka.

“Kami juga sudah mempersiapkan regulasinya dan memastikan bahwa proses belajar mahasiswa di luar kampus dapat dikonversi menjadi nilai pada prodi masing-masing,” tukasnya.

Menurutnya, kedatangan CEO PT Amati Indonesia dan Direktur PT Cadfem Simulation Technology ini sangat cocok dengan kebutuhan UG.

Ha itu karena modul pembelajaran yang mereka tawarkan berfokus pada mengolah energi hijau berkelanjutan dan simulasi teknologi berbasis animasi.

“Modul tersebut diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pemimpin di masa depan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman,” tandasnya. (RG-56)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

www.unigo.ac.id