Utus Beberapa Dosen Ikuti Workshop Pembelajaran Digital
Editor : Indra Bakari
KAMPUS (RGNEWS.COM) – Universitas Gorontalo (UG), dalam rangka menuju universitas unggul, terus berupaya mendorong dan meningkatkan mutu akademik. Salah satunya mendorong setiap dosen menjalankan proses pembelajaran berbasis digital.
Seperti diketahui, penerapan pembelajaran berbasis digital dengan menerapkan platform Learning Management System (LMS), saat ini tengah dilakukan beberapa dosen di lingkungan UG.
Dan sebagai proses penguatan terhadap proses pembelajaran berbasis digital ini, selama tiga hari 9 – 11 Desember 2024, beberapa dosen Universitas Gorontalo diutus mengikuti Workshop Pembelajaran Digital Batch 2 Tahun 2024 yang diselenggarakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen Dikti Riset dan Teknologi.
4 dosen diantaranya mengikuti workshop tersebut secara luring berlokasi di Universitas Negeri Manado, Tondano, Sulawesi Utara.
Keempat dosen, dipimpin langsung Wakil Rektor II UG Dr. Onong Junus, SE.,MM. Kemudian Dr. Silviana Taniu, SE., M.Si, Ayub Usman Rasid, SE., MM dan Nurmala Shanti Dera, ST., MT.
Workshop pembelajaran digital ini fokus pada penerapan AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan.
Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan, khususnya Generative AI (GenAI), menawarkan potensi dalam menciptakan pembelajaran digital yang lebih inovatif dan inklusif.
Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan keterampilan praktis bagi dosen dalam memanfaatkan GenAI untuk mengembangkan konten pembelajaran digital yang menarik dan efektif.
Dr. Onong Junus, SE.,MM berharap dengan mengikuti kegiatan ini, para dosen dapat memaksimapkan penerapan model pembelajaran berbasis digital dengan menerapkan platform Learning Management System (LMS).
“Dan Universitas Gorontalo dalam mendukung pembelajaran digital aplikasi LMS yang sudah dimilki yaitu aplikasi EdLink by Sevima Platfom,” ungkap Dr. Onong.
Selain di Manado, kegiatan ini dilaksanakan secara bersamaan di beberapa wilayah di Indonesia, yakni Depok, Bali, Lombok, Samarinda dengan model pertemuan secara hybrid. (***)