Gorontalo, 24 Februari 2025 – Upaya pelestarian hutan konservasi di Kabupaten Gorontalo mendapat momentum penting melalui penyelenggaraan Diskusi Multi Stakeholder Forum yang diinisiasi oleh LP3M Universitas Gorontalo, sebagai mitra Program GEF SGP di Gorontalo, Senin (24/2). Acara ini menjadi wadah bagi berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan masukan terkait penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perlindungan dan Pelestarian Hutan Konservasi Tahura Gorontalo.

Hutan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Gorontalo, memiliki nilai ekologis, ekonomi, dan budaya yang tinggi. Namun, ancaman seperti deforestasi, perambahan ilegal, dan konflik manusia-satwa menjadi tantangan serius yang harus diatasi bersama.

Dalam sambutannya, Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo menegaskan bahwa partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga kelestarian hutan konservasi. “Kami berharap melalui forum ini, kita dapat merumuskan strategi yang efektif untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat sekitar kawasan konservasi,” katanya.

Diskusi yang berlangsung selama satu hari ini menghasilkan berbagai rekomendasi penting. Salah satunya adalah perlunya penguatan regulasi yang tidak hanya fokus pada aspek teknokratis, tetapi juga memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat lokal. Peserta juga menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui diversifikasi tanaman, seperti pengembangan gula aren dan tanaman buah-buahan, sebagai alternatif mata pencaharian yang ramah lingkungan.

Selain itu, masukan dari kelompok masyarakat adat dan LSM menekankan perlunya kepastian hukum lahan serta penegakan hukum yang lebih tegas terhadap pelaku illegal logging. Sementara itu, akademisi menyarankan agar sistem pengelolaan hutan didorong ke tingkat provinsi untuk memperkuat koordinasi antar-pihak.

Hasil diskusi ini akan menjadi dasar penyempurnaan draf Naskah Akademik dan Ranperda, yang diharapkan dapat diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya itu, hasil diskusi juga akan disinergikan dengan dokumen RPJMD 2025-2029 sebagai bagian dari perencanaan pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam menjaga kelestarian alam sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan hutan konservasi di Gorontalo dapat terus menjadi penyangga kehidupan bagi generasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

www.unigo.ac.id